Rabu, 29 Januari 2014

VIHARA EKA DHARMA MANGGALA, SAMARINDA



 
Vihara Eka Dharma Manggala merupakan tempat ibadah bagi yang beragama Buddha tepatnya berada di Jalan Sebulus Salam RT 30 RW 12 Samarinda. Vihara ini telah 3 kali pindah tempat yang awalnya hanya di tempat umat Budha, kemudian yang kedua yaitu masih meminjam lahan milik umat untuk mendirikan tempat ibadah yang masih kecil, Kemudian yang ketiga yaitu membeli tanah sendiri dan membangunnya kembali menjadi  Vihara yang megah dan mewah. 
Bangunan khusus sebagai tempat beribadah ini di desain yang berasal dari Taiwan dengan bentuk dan corak yang sangat luar biasa hingga menyentuh dan menggelitik hati karena sangat takjub dengan vihara yang satu ini. Bentuk nya yang khas serta lantai bangunannya yang selalu bersih membuat diri betah berlama-lama di tempat ini yang di sertai dengan pengurus sukarelawan yang berasal dari luar Indonesia sangat baik terhadap setiap pengunjung yang datang.

Kemudian, keunikan vihara ini adalah perbedaan antara pintu masuk kaum laki-laki dan perempuan. Pintu masuk untuk yang perempuan berada di sebelah kiri sedangkan untuk yang laki-laki berada di sebelah kanan. Begitu juga ketika akan keluar, maka harus keluar sesuai dengan pintu saat masuk tadi.

Bangunan ini memiliki 3 lantai yang di setiap lantai nya terdapat para Dewa/Nabi menurut ajaran mereka. Toleransi beragama pun sangat di junjung tinggi di sini . Mereka pun menganggap pula bahwa Dewa/Nabi disini adalah bukan Tuhan . mereka menganggap sama seperti agama lain bahwa Tuhan itu hanya satu yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Di depan para Dewa-dewa ini juga terdapat cermin yang sengaja di simpan untuk menangkal roh jahat yang akan masuk ke dalam Vihara. Kemudian, arti dari mata para Dewa yang tampak redup menandakan bahwa kita jangan hanya melihat kesalahan orang lain, tetapi harus introspeksi diri (melihat diri kita sendiri yang juga banyak memiliki kesalahan). Ada satu lagi bentuk bulat yang terdapat dua warna di dalamnya dalam satu bulatan, mereka menyebutnya adalah “ING & YANG” yang artinya Positif dan Negatif. Dan keduanya ini harus balance/seimbang. Sama halnya dengan kehidupan manusia, yaitu ada pria dan wanita, ada pasang dan surut, ada siang dan malam.

Tempat ibadah ini selalu ramai di kunjungi umatnya untuk selalu beribadah mulai dari senin sampai minggu  pagi dan sore. Kemudian, khusus dihari minggu, terdapat kelas nya masing-masing yaitu kelas manula,kelas dari kalangan masyarakat, dan dari kalangan anak-anak. Tempat ini juga dapat di gunakan sebagai tempat acara resepsi pernikahan, tetapi dapat di gunakan setelah kelas selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar