Jumat, 08 November 2013

SARUNG TENUN OLEH-OLEH KHAS SAMARINDA

Sarung tenun Samarinda merupakan sarung  yang dibuat dengan menggunakan alat tradisional tanpa menggunakan mesin atau yang biasa masyarakat sebut dengan gedokan. Sarung ini merupakan sarung khas buatan orang Samarinda yang mana dapat di jadikan buah tangan ketika akan pergi meninggalkan daerah ini. Sarung ini pula dibuat oleh pengrajin dari Samarinda Seberang yang mayoritas penduduknya adalah orang bugis asli.
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan sarung ini berasal dari negeri Cina (kualitas impor) yang mana pembeliannya dilakukan melalui jalur Surabaya. Dan di daerah Samarinda Seberang ini hanya 3 orang saja yang menjual benang yang telah di belinya dari Surabaya. Maka dari itu, sarung tenun ini memiliki harga yang tidak menentu setiap waktunya yang dari hari ke hari harga nya semakin naik mulai dari harga Rp.15.000 hingga sekarang harga yang paling rendah sekitar Rp.250.000 karena bahan impor tersebut.

Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 1,5 hingga 2 bulan dalam pembuatan 1 stok sarung ( 30-50 sarung ). Pembuat desain / motif sarung ini pun sekarang hanya tinggal 1 orang saja yang dulunya ada 3 orang dan siapa saja yang akan membuat sarung tenun harus meminta desainnya dari orang ini. Dan juga , pembuatan sarung ini pun tergantung dari motif dan corak yang berbeda, apabila motifnya rumit maka  harga yang ditawarkan pun akan semakin mahal. Sarung-sarung dengan motif yang ada tidak selalu tersedia atau bisa dikatakan memiliki stok sarung yang terbatas.

Motif dengan warna yang beragam.
Adapun sedikit sejarah tentang adanya sarung tenun  di Samarinda ini adalah ketika orang bugis dari sulawesi yang akan berlayar menuju Samarinda Seberang ini selama berbulan bulan lamanya merasa bosan dan jenuh di atas kapal. Dan kemudian orang bugis ini berpikir bagaimana cara nya agar menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat, akhirnya terlintas lah dibenaknya untuk membuat sarung tenun. Ketika orang bugis ini sampai di Samarinda, sarung tenun yang di buatnya pun telah jadi dan dipakai oleh tetangganya. Dan tetangga itupun senang memakainya , lalu bertanya tentang cara pembuatan sarung tenun tersebut. Setelah kejadian itu, orang bugis ini mau mengajarkan tentang cara pembuatannya dan mengajarkan pula kepada tetangga yang lainnya. Hingga sekarang sarung tenun ini masih turun temurun di ajarkan kepada warga masyarakat sekitar yang ingin membuat sarung tenun dan berkembang sampai saat ini.
Bentuk contoh alat tradisional pembuatan sarung tenun (gedokan).













Contoh bentuk sarung tenun.



























 



Macam-macam motif sarung :





















Bentuk motif sarung yang dibuat menjadi kemeja ataupun baju-baju khusus wanita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar