Sedikit
sejarah singkat tentang masjid shiratal mustaqim ini adalah pada tahun 1881
tokoh agama yaitu syeh Abdul Rahman Assegaf (pangeran bendahara) membangun masjid
bersama masyarakat dari pagi hingga sore hari dan tidak dapat mendirikan 4
tiang utama pondasi masjid ini. Dan kemudian saat maghrib, datanglah seorang
nenek-nenek yang menggunakan baju serba berwarna putih meminta izin kepada
pangeran bendahara untuk membantu mendirikan 4 tiang utama masjid tersebut.
Warga yang mendengar permintaan seorang nenek ini merasa kaget dan tidak
percaya dengan apa yang akan dilakukan nenek ini, karena mereka berpikir sangat mustahil bahwa orang banyak saja tidak
dapat mendirikan 4 tiang ini, apa lagi hanya seorang nenek tua saja. Namun
pangeran bendahara mengizinkan nenek tersebut untuk melakukan apa yang ingin
dilakukannya. Lalu nenek itu meminta syarat agar tak seorangpun warga
masyarakat yang boleh keluar rumah setelah selesai shalat isya sampai pada
waktu subuh (tidak boleh ada seorangpun yang melihat/mengintip) ketika nenek
ini membangun tiang tersebut.
Setelah
waktu telah subuh, barulah warga berani untuk keluar rumah dan mereka melihat 4
tiang tersebut telah berdiri kokoh. Keesokan harinya, warga masyarakat mencari
nenek berbaju putih yang mendirikan tiang itu, namun tidak mereka temukan
hingga sekarang ini nenek itu menghilang entah kemana.
Penghargaan
yang telah didapatkan oleh masjid ini yaitu Tahun 2003 meraih gelar masjid
bersejarah ke 2 dalam acara festival masjid bersejarah di Jakarta.
Kekurangannya hanya pada barang-barang masjid yang telah habis diambil oleh
orang (piring, guci dsb).
Gambar salah satu dari empat tiang
utama.
Menara masjid shiratal mustaqim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar