Sarung
tenun Samarinda merupakan sarung yang
dibuat dengan menggunakan alat tradisional tanpa menggunakan mesin atau yang biasa
masyarakat sebut dengan gedokan. Sarung ini merupakan sarung khas buatan orang
Samarinda yang mana dapat di jadikan buah tangan ketika akan pergi meninggalkan
daerah ini. Sarung ini pula dibuat oleh pengrajin dari Samarinda Seberang yang
mayoritas penduduknya adalah orang bugis asli.
Bahan
baku yang digunakan dalam pembuatan sarung ini berasal dari negeri Cina
(kualitas impor) yang mana pembeliannya dilakukan melalui jalur Surabaya. Dan
di daerah Samarinda Seberang ini hanya 3 orang saja yang menjual benang yang
telah di belinya dari Surabaya. Maka dari itu, sarung tenun ini memiliki harga
yang tidak menentu setiap waktunya yang dari hari ke hari harga nya semakin
naik mulai dari harga Rp.15.000 hingga sekarang harga yang paling rendah
sekitar Rp.250.000 karena bahan impor tersebut.
Proses
pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 1,5 hingga 2 bulan
dalam pembuatan 1 stok sarung ( 30-50 sarung ). Pembuat desain / motif sarung
ini pun sekarang hanya tinggal 1 orang saja yang dulunya ada 3 orang dan siapa
saja yang akan membuat sarung tenun harus meminta desainnya dari orang ini. Dan
juga , pembuatan sarung ini pun tergantung dari motif dan corak yang berbeda,
apabila motifnya rumit maka harga yang
ditawarkan pun akan semakin mahal. Sarung-sarung dengan motif yang ada tidak
selalu tersedia atau bisa dikatakan memiliki stok sarung yang terbatas.
 |
| Motif dengan warna yang beragam. |
Adapun
sedikit sejarah tentang adanya sarung tenun
di Samarinda ini adalah ketika orang bugis dari sulawesi yang akan
berlayar menuju Samarinda Seberang ini selama berbulan bulan lamanya merasa
bosan dan jenuh di atas kapal. Dan kemudian orang bugis ini berpikir bagaimana
cara nya agar menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat, akhirnya terlintas lah
dibenaknya untuk membuat sarung tenun. Ketika orang bugis ini sampai di
Samarinda, sarung tenun yang di buatnya pun telah jadi dan dipakai oleh tetangganya.
Dan tetangga itupun senang memakainya , lalu bertanya tentang cara pembuatan
sarung tenun tersebut. Setelah kejadian itu, orang bugis ini mau mengajarkan
tentang cara pembuatannya dan mengajarkan pula kepada tetangga yang lainnya.
Hingga sekarang sarung tenun ini masih turun temurun di ajarkan kepada warga
masyarakat sekitar yang ingin membuat sarung tenun dan berkembang sampai saat
ini.
.jpg) |
| Bentuk contoh alat tradisional
pembuatan sarung tenun (gedokan). |
Contoh bentuk sarung tenun.
Macam-macam motif sarung :
 |
| Bentuk motif sarung yang dibuat menjadi kemeja ataupun baju-baju khusus wanita. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar